Memulihkan Keanekaragaman Hayati di Pertanian Begawan Giri
Pertanian regeneratif Begawan di Desa Bayad adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana pengunjung dapat melihat Jalak Bali yang sangat terancam punah terbang bebas di alam liar. Sekelompok kecil Jalak Bali telah membuat sarang di dekat sawah dan kebun permakultur Begawan.
Pengunjung yang mengikuti tur harian pengalaman Begawan dan tamu di restoran Begawan Biji dapat menyaksikan burung-burung ini terbang menuju tempat minum favorit mereka, bertengger dan menari di daun palem, serta berburu serangga di kebun jeruk.
Namun, Jalak Bali bukan satu-satunya spesies yang dapat ditemukan di pertanian Begawan Giri. Berkat praktik regeneratif yang diterapkan oleh petani dalam program Begawan Giri, lahan seluas tiga hektar sawah bebas dari bahan kimia pertanian yang berbahaya bagi makhluk kecil dan menghilangkan sumber makanan bagi hewan yang lebih besar.
Metode pertanian alami Begawan telah menciptakan udara, air, dan tanah yang lebih bersih untuk berbagai satwa liar.
Filter air alami di pertanian ini menyediakan sumber air bersih untuk irigasi serta bagi serangga dan hewan yang hidup di sekitar air, menciptakan sumber makanan yang stabil bagi berbagai makhluk indah. Capung, yang bertelur di air, menjadi indikator bahwa air di pertanian ini bersih dan tidak terkontaminasi. Enam spesies capung telah diidentifikasi di sawah Begawan, menjadi kebanggaan petani dan inspirasi untuk koktail Dragonfly Dance di Begawan Biji.
Terdapat setidaknya 48 spesies burung yang telah teridentifikasi di sawah dan area sekitar pertanian Begawan. Di antaranya adalah Cisticola, Little Spiderhunter, Flame-throated Bulbul, serta burung seperti Java Munia, Wood Sandpiper, dan Common Flameback. Burung pelatuk, yang sering terlihat di pertanian, memakan serangga kecil yang rentan terhadap bahan kimia pertanian. Tanaman tanpa bahan kimia di pertanian Begawan menjadi area berburu yang menarik bagi burung pelatuk. Burung ini juga penting bagi program konservasi kami, karena lubang yang dibuat oleh burung pelatuk di pohon kelapa dan pohon lainnya menjadi tempat tinggal yang ideal bagi Jalak Bali yang baru dilepasliarkan.
Raja Udang Jawa, spesies endemik Jawa dan Bali, hidup di dekat sungai dan kolam tempat ia berburu ikan kecil yang menjadi makanannya. Aliran pupuk kimia ke perairan Bali telah mencemari sumber makanan utama Raja Udang. Namun, sungai dan kolam di sekitar pertanian Begawan menjadi surga bagi burung ini. Dengan warna biru mencolok dan paruh merah besar, Raja Udang sering terlihat terbang melintasi jalan setapak menuju pertanian dan berburu di kolam kebun permakultur.
Sifat sirkular dari pertanian regeneratif memastikan bahwa saat Begawan menyediakan habitat sehat bagi satwa liar lokal, makhluk-makhluk ini juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di pertanian. Sistem pengendalian hama terpadu Begawan bergantung pada keberadaan satwa liar yang sehat.
Tim pertanian Begawan menempatkan tongkat bambu di tepi sawah untuk menarik Walet Pasifik yang berburu hama di tanah. Belut kecil, yang hanya dapat hidup di tanah dan air bersih, berkembang biak di sawah Begawan. Belut dewasa membantu mengontrol populasi kepiting yang membuat lubang dan menguras air di sawah. Kadal terbang juga ditemukan di pertanian Begawan Giri dan dianggap sebagai indikator udara bersih, sekaligus membantu mengontrol hama di sawah.
Pendekatan konservasi Begawan mengakui bahwa untuk melindungi satwa, kita harus melindungi habitat mereka. Untuk berkembang di alam liar, Jalak Bali memerlukan lingkungan yang sehat dengan udara, air, dan makanan bersih. Ladang dan kebun bebas bahan kimia dalam program Begawan mendukung kelangsungan hidup Jalak Bali serta berbagai spesies lain yang saling terhubung satu sama lain dan kehidupan di pulau ini.
Untuk memesan tur ke pertanian dan lokasi pelepasan Begawan, hubungi kami di hello@begawan.org.
More Stories
Lebih Banyak Cerita
Penangkaran Jalak Bali untuk Pelepasliaran ke Alam Bebas
Di Pusat Penangkaran dan Konservasi Begawan Gita di Melinggih Kelod, tim…
Menyelamatkan Jalak Bali yang Terancam Punah Melalui Konservasi
Over more than 24 years, the Foundation has led a pioneering conservation…
Belajar Ilmu Memasak dengan Cara Begawan Guru
Dari Mei hingga September 2024, siswa-siswi di Begawan Guru Learning…
Membangun Pertanian Begawan Giri di Bayad, Bali
Sebagian dari lahan dibentuk menjadi tempat tidur taman berbentuk mandala,…
Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan Bali melalui Pendidikan Progresif
Orang tua, kakek nenek, saudara kandung, dan kerabat datang dengan sepeda…
Temui Ketut, Seorang Petani Bali dari Desa Bayad
I Ketut Rediasa adalah salah satu dari 10 petani yang ikut serta dalam…
Mengenal Chef Andrew dari Restoran Begawan Biji
Andrew Fahludza adalah Kepala Chef di Begawan Biji, restoran dengan konsep…