Get to know Chef Andrew of Begawan Biji Restaurant
Andrew Fahludza adalah Kepala Chef di Begawan Biji, restoran dengan konsep farm-to-table yang dibuka di Ubud pada Agustus 2024. Kecintaan Andrew terhadap dunia kuliner dimulai dari dapur ibunya. Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar hidangannya terinspirasi dari masakan ibunya, namun diperkaya dengan teknik yang ia pelajari saat bekerja sebagai chef di luar negeri. Simak perjalanan Andrew ke Begawan dan visi yang ingin ia wujudkan di restoran ini dalam wawancara berikut.
Dari mana asal Anda dan di mana Anda dibesarkan?
Ayah saya berasal dari Yogyakarta dan ibu saya dari Bogor. Mereka bertemu di Bali, dan saya lahir di Bali. Saya tidak dibesarkan sebagai penduduk lokal Bali, tetapi saya tumbuh dalam budaya Hindu Bali.
Apakah ada juru masak andal di keluarga Anda?
Ibu saya senang memasak hampir setiap hari di rumah. Dia adalah inspirasi bagi saya dan mengajarkan cara memasak hidangan sederhana untuk keluarga. Dengan latar belakang campuran Manado dan Bogor, dia tidak hanya memasak masakan Bali, tetapi juga berbagai hidangan nusantara.
Bagaimana Anda merangkum perjalanan karier Anda sejauh ini?
Saya mulai bekerja di dapur setelah pulang sekolah pada usia 14 tahun. Setelah lulus SMA, saya mendapat kesempatan belajar memasak di restoran fine-dining di Colorado dan Utah, AS. Saya juga mendapat kesempatan bekerja di hotel-hotel bintang lima di Dubai.
Saat itu, belum ada restoran berbintang Michelin di Asia Tenggara, sehingga bekerja dengan chef berbintang Michelin adalah impian besar saya. Beruntung, saya mendapat kesempatan bekerja selama dua tahun bersama Chef Antonio Mellino, chef dua bintang Michelin di restoran Quattro Passi. Pada 2018, saya memutuskan untuk pulang ke Bali dan bekerja di beberapa resor mewah sebelum bergabung dengan Begawan Biji.
Pelajaran penting apa yang Anda dapatkan saat bekerja dengan Chef Antonio Mellino?
Pelajaran terbesar yang saya peroleh adalah mentalitas dan disiplin seorang chef berbintang Michelin. Saya belajar manajemen waktu dan menumbuhkan rasa ingin tahu tentang dunia kuliner.
Apa yang membuat Anda tertarik bergabung dengan Begawan Biji?
Yang menarik perhatian saya ke Begawan Biji adalah konsep farm-to-table. Di sini, kami benar-benar memiliki pertanian yang berada di sebelah restoran. Anda bisa melihat padi yang ditanam, telur dari kandang ayam, serta buah dan sayuran dari kebun di sekeliling.
Semua bahan di meja berasal dari produk lokal. Di sini, kami menerapkan 100% praktik organik, 100% bahan lokal, dan 100% bebas GMO. Saya dan tim berusaha keras menemukan bahan terbaik untuk tamu kami.
Bagaimana Anda mendeskripsikan makanan Indonesia?
Makanan Indonesia kaya dan sangat kompleks. Rasanya begitu intens. Jika asam, rasanya sangat asam. Jika pedas, rasanya benar-benar pedas. Jika berasap, harus sangat berasap. Teknik memasaknya seringkali lambat dan memakan waktu lama. Rendang memerlukan waktu 10 hingga 12 jam untuk dimasak, Brenebon memakan waktu delapan jam, dan Ayam Betutu dimasak selama empat jam dengan cara tradisional.
Saya banyak menggunakan gaya memasak lambat seperti mengasap, mengukus, dan merebus. Meskipun banyak teknik modern tersedia, bagi saya cara tradisional tetap lebih istimewa. Itulah yang ingin saya hadirkan di Begawan Biji, agar tamu bisa merasakan cita rasa sejati masakan Indonesia.
Bagaimana pendekatan Anda dalam menyusun menu di Begawan Biji?
Di Begawan Biji, konsep kami adalah farm-to-table. Bagi saya, pertanian adalah tempat bermain saya. Apa pun yang saya temukan di pertanian, bisa saya sajikan di piring. Itulah inti konsep saya. Saya ingin menyajikan bahan-bahan sesederhana mungkin, menghadirkan makanan yang hangat dan familiar bagi semua orang.Pesan meja Anda atau pelajari lebih lanjut tentang Begawan Biji di www.begawanbiji.com.
More Stories
Lebih Banyak Cerita
Belajar Ilmu Memasak dengan Cara Begawan Guru
Dari Mei hingga September 2024, siswa-siswi di Begawan Guru Learning…
Penangkaran Jalak Bali untuk Pelepasliaran ke Alam Bebas
Di Pusat Penangkaran dan Konservasi Begawan Gita di Melinggih Kelod, tim…
Memulihkan Keanekaragaman Hayati di Pertanian Begawan Giri
Begawan’s regenerative farm in Bayad Village is one of the only places in…
Membangun Pertanian Begawan Giri di Bayad, Bali
Sebagian dari lahan dibentuk menjadi tempat tidur taman berbentuk mandala,…
Menyelamatkan Jalak Bali yang Terancam Punah Melalui Konservasi
Over more than 24 years, the Foundation has led a pioneering conservation…
Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan Bali melalui Pendidikan Progresif
Orang tua, kakek nenek, saudara kandung, dan kerabat datang dengan sepeda…
Temui Ketut, Seorang Petani Bali dari Desa Bayad
I Ketut Rediasa adalah salah satu dari 10 petani yang ikut serta dalam…